PAPER
PROSES PEMASAKAN KANJI
(MIXING)
Diajukan
Sebagai Syarat Promosi Jabatan Menjadi Askaru
Disusun Oleh :
YUMALI
NIK : 3884.09
UNIT WEAVING
BAGIAN WEAVING PREPARATION
PT. PRIMATEXCO INDONESIA
2017
PROSES
PEMASAKAN KANJI (MIXING)
Disusun Oleh :
YUMALI
NIK : 3884.09
TIM EVALUASI
1. Atasan Langsung :
2. Bagian SDM :
3. Unit Umum & Personalia :
Mengetahui & Menyetujui
HRM. Edy Santosa, MM.MBA
Direktur Umum
BAB
I
PENDAHULUAN
Sekarang
ini perkembangan industri terutama dalam bidang tekstil begitu pesat. Hal ini
dapat dilihat dari terciptanya mesin-mesin tekstil yang canggih, sehingga dapat
menghasilkan suatu produk dengan berbagai jenis konstruksi. Hal tersebut
samata-mata untuk melayani permintaan pasar, baik lokal maupun internasional
yang menyesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.
Seiring
dengan era globalisasi yang melanda seluruh dunia, terutama setelah pasar bebas
(AFTA) diberlakukan, berbagai jenis hasil tekstil dengan mutu bagus dan harga
murah dapat masuk ke suatu negara secara bebas tanpa adanya batasan dari
pemerintah. Hal ini dapat memacu adanya persaingan dalam hal pemasaran,
terutama hasil produk tekstil (benang, kain, dan pakaian jadi).
Untuk
menghadapi
hal tersebut PT.PIMATEXCO jauh-jauh hari telah mengambil kebijakan untuk
menurunkan biaya produksi (cost down). Sebagai contoh dengan mengganti mesin
boiler yang menggunakan bahan bakar solar menjadi boiler dengan bahan bakar
batubara, serta mengganti listrik yang semula memakai diesel dengan listrik
PLN. Hal ini semata-mata agar perusahaan tetap eksis dan mampu bersaing dengan
perusahaan asing. Selain itu, pada bagian pemasaran (marketing) juga mencari
pasar (pembeli) baru yang dinilai potensial untuk pemasaran produk yang
dihasilkan PT. PRIMATEXCO.
Sedangkan
untuk bagian produksi dalam hal ini bagian weaving yaitu dengan menciptakan
konstruksi-konstruksi kain baru agar dapat diterima di pasaran,baik lokal
maupun internasional. Konstruksi kain yang dibuat juga berdasarkan atas pesanan dari pembeli secara langsung. Agar dapat
bersaing dengan produk cina yang menguasai pasaran, konstruksi kain yang dibuat
memiliki kualitas yang bagus, namun dibuat dengan ongkos yang rendah untuk
mengurangi biaya produksi (cost down).
BAB
II
PROSES PEMASAKAN KANJI
A.
Maksud
dan Tujuan
Mixing merupakan proses pembuatan larutan kanji dimana
pada proses ini dipersiapkan untuk mendukung pelayanan terhadap mesin sizing
pada khususnya serta untuk meningkatkan kualitas tenun yang dihasilkan yang
dapat meningkatkan efisiensi produksi pada mesin tenun.
Pada dasarnya proses mixing ini merupakan suatu rangkaian
dari proses persiapan pertenunan yang saling berkaitan antara proses yang satu
dengan proses selanjutnya. Adapun tujuan dari proses mixing ini adalah untuk
mempersiapkan kanji sesuai dengan konstruksi kain yang akan dibuat, sebagai
contoh untuk KK 241 menggunakan resep kanji JCK-3H.
B.
Proses
Mixing
Secara garis besar proses ini
terbagi menjadi tiga bagian yaitu :
1. Proses
Pemasakan Kanji (Mixing)
Pada dasarnya pembuatan kanji harus
sesuai dengan standar operation yang telah ditentukan. Untuk itu dalam
pembuatan larutan kanji harus selalu mempersiapkan material yang ditentukan
agar sesuai dengan resep kanji yang akan dibuat. Hal ini agar viscositas yang
dihasilkan sesuai dengan standar (misalnya resep JCK-3H, viscositasnya: 9/10º).
Konstruksi kain yang dibuat
PT.PRIMATEXCO secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua macam, konstruksi
ringan (124, 104, 350, dst) serta konstruksi berat (623, 663, 687, 675, dst).
Hal ini berpengaruh juga pada resep dan cara pemasakan kanji tersebut.
Untuk jenis konstruksi ringan biasanya
proses pemasakan kanji hanya menggunakan mixing tank saja (temperatur 95ºC).
Sedangkan untuk konstruksi kain berat biasanya proses pemasakan kanjinya
menggunakan Mixing tank + Cooker.
a. Pemasakan
kanji dengan Mixing Tank
Berikut adalah langkah-langkah yang
harus dilakukan :
1) Mengisi
air ke dalam tangki mixing sesuai dengan standar kanji yang akan dibuat.
2) Mempersiapkan
size material sesuai dengan kebutuhan.
3) Mengatur
arah kran serta menjalankan pompa sirkulasi, selanjutnya memutar fan.
4) Memasukkan
size material secara perlahan-lahan ke dalam tangki mixing, serta menambahkan
obat anti jamur sesuai takaran jika resep kanji tersebut harus diberikan.
5) Sebelum
mengalirkan uap, pastikan pompa sirkulasi berjalan lancar, selanjutnya membuka
kran uap.
6) Bekerja
sesuai dengan standar waktu mixing yang telah ditentukan, berikut standar waktu
proses mixing
7) Bila
temperatur sudah mencapai 95ºC, menutup karan uap dan pompa sirkulasi dimatikan.
8) Membersihkan
mixing tank dengan menyemprot air agar kanji yang tersisa tidak menempel pada
mixing tank.
b. Pemasakan
Kanji dengan Mixing Tank + Cooker
Pada
dasarnya proses pembuatan kanji dengan cooker sama dengan pembuatan kanji di
atas, hanya untuk proses pemasakan kanji ini, temperatur yang dipakai mencapai
120ºC. Untuk mencapai temperatur tersebut, kanji harus masuk ke dalam tangki
cooker.
2. Supply/
Mengisi Kanji dari Tangki Mixing ke Feed Back
Kanji
yang telah dimasak dan telah mencapai viscositas yang telah sesuai dengan
standar tidak dapat dialirkan secara langsung ke dalam mesin sizing, tetapi
terlebih dahulu ditampung di dalam tangki feed back.
Proses
pemindahan kanji dari mixing tank ke feed back menggunakan pompa mixing serta
mengatur arah kran pada pipa sehingga pada akhirnya kanji dapat mengalir ke
dalam tangki feed back.
Tangki
feed back dalam proses mixing merupakan bagian yang penting, karena disamping
sebagai penampung kanji dari mixing tank, tangki ini berfungsi juga sebagai
penyuplai langsung ke mesin sizing serta menampung kanji sisa dari mesin sizing
yang order konstruksinya (KK) telah selesai.
3. Mengisi/Mengembalikan
Kanji dari Feed Back ke Size Box.
Pada
tahap ini proses mixing sudah memasuki tahap akhir karena kanji sudah dialirkan
ke dalam cavity box yang selanjutnya akan dialirkan ke Size Box. Pengisian
kanji ke dalam cavity box menggunakan pompa feed back yang dijalankan secara
otomatis karena untuk menanggulangi kanji telat di size box yang dapat
mengakibatkan kualitas beam sizing yang kurang baik (ngapuk).
Untuk
memastikan proses supply kanji dari dari feed back ke cavity box lancar, terlebih dahulu mensirkulasi pompa
feed back.
apakah berfungsi secara normal,selanjutnya mengatur arah kran pada pompa feed
back sehingga dapat mensupply kanji ke dalam cavity box.
Berikut ini langkah-langkah mengisi
kanji
1) Menekan
tombol SUPPLY yang ada di panel mixing (tombol supply dan otomatis)
2) Menekan
tombol SUPPLY, serta mengatur arah kran yang ada di size box mesin sizing
tersebut.
3) Menunggu
dan memastikan kanji masuk ke cavity box.
4) Menjalankan
pompa sirkulasi sehingga kanji masuk ke size box.
5) Mengalirkan
uap pada size box.
Mesin
sizing yang sudah menyelesaikan suatu konstruksi pastinya akan menyisakan kanji
yang berada dalam size box dan cavity box yang nantinya harus dikembalikan ke
dalam feed back.
Untuk
mengembalikan kanji dari cavity box ke feed back prosesnya tidak jauh berbeda
dengan proses pengisisn kanji, yaitu :
1) Menutup
uap yang mengalir ke size box, hal ini agar kanji tetap bagus dan tidak encer
2) Pompa
sirkulasi pada size box dimatikan semua, karena pompa tersebut digunakan untuk
mengembalikan kanji ke feed back.
3) Menekan
tombol RETURN pada panel mixing.
4) Membuka
kran size box agar kanji dari size box masuk ke dalam cavity box.
5) Memastikan
kanji masuk ke dalam feed back.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Mixing merupakan bagian dari salah satu
proses persiapan pertenunan dimana pada proses ini kanji dibuat. Pembuatan
kanji harus sesuai dengan resep yang telah ditentukan agar mendukukng
konstruksi kain yang akan dibuat. Sehingga hasil akhir proses pertenunan
mempunyai kualitas yang tinggi yang nantinya dapat meningkatkan nilai jual dari
kain tersebut.
Pada dasarnya proses mixing terbagi
menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Proses
pemasakan kanji.
2. Proses
pemindahan/supply dari tangki mixing ke feed back.
3. Proses
supply/mengembalikan kanji dari feed back ke size box.
Dari pembahasan di atas, proses
pembuatan kanji merupakan bagian penting yang dapat menentukan kualitas kain
yang dihasilkan. Adapun beberapa masalah yang yang dapat mengurangi kualitas
kain tenun yang disebabkan beberapa faktor, baik manusia,material dan mesin
diantaranya sebagai berikut :
1. Supply
kanji dari feed back ke size box telat, hal tersebut mengakibatkan beam sizing
tidak dapat ditenun karena benang ngapuk.
2. Pemakaian
resep kanji dengan konstruksi kain (yang telah ditentukan pada Standar
Operation Warp) tidak sesuai mengakibatkan mutu kain-kain yang dihasilkan
kurang bagus.
3. Proses
pemasakan (Mixing) yang tidak sesuai standar operasional yang telah ditetapkan
dapat mengakibatkan viscositas kanji terlalu tinggi/rendah.
LEMBAR REVISI
Tanggal
|
Keterangan
|
Tanda Tangan
|
|
|
|
Batang, 2017
Mengetahui SDM
( )