Selasa, 14 November 2017

#Menuju100SmartCity : SURAT DARI WARGA PEKALONGAN

Sebelah utara rumah mertua saya yang tergenang banjir rob selama 3 tahun lebih.

Siapa yang tidak kenal dengan kota Pekalongan? Pasti teman-teman sudah tahu kalau Pekalongan dijuluki kota batik. Selain itu Pekalongan juga mendapat julukan kota santri karena lebih dari 80 % penduduknya beragama Islam. Dibalik julukan-julukan tersebut sebenarnya seperti apa kondisi Pekalongan yang sebenarnya. Yuk, Kita tengok satu per satu permasalahan di kota Pekalongan.

Perdagangan Batik
Sejak adanya jalan tol trans Jawa Tengah, beberapa pedagang batik mengeluhkan sepinya dagangan mereka. Ribuan kendaraan yang biasanya melewati Pantura sebagian sudah terpecah dan masuk ke jalan tol sehingga wilayah Pantura sedikit lengang. Kondisi tersebut sangat mempengaruhi perdagangan batik di Pekalongan. Akan tetapi pedagang batik di kota Pekalongan tidak tinggal diam, mereka memanfaatkan media online untuk memasarkan batik mereka.
 
Kebersihan 
Tahun 2010 hingga 2013 kota Pekalongan beberapa kali memperoleh penghargaan piala adipura. Sayangnya sejak tahun 2014 hingga 2016 Pekalongan gagal mendapat piala Adipura. Ada beberapa faktor mengapa Pekalongan gagal mendapat piala Adipura, yaitu tradisi bersih-bersih dadakan. Tradisi bersih-bersih ini diadakan secara menyeluruh hanya ketika akan ada lomba kebersihan. Selain itu tradisi bersih-bersih ini hanya diselenggarakan di daerah yang akan dikunjungi panitia lomba saja. Daerah yang tidak dikunjungi masih tetap kotor dan warganya masih tetap membuang sampah sembarangan di sungai. Limbah batik yang jumlahnya berton-ton pun dibuang di sungai sehingga sungai di kota Pekalongan tampak hitam.

Banjir Rob
Selain masalah kebersihan, kota Pekalongan juga didera masalah banjir rob. Ribuan rumah warga Pekalongan terendam banjir rob. Wilayah yang terparah terkena banjir rob adalah wilayah Pekalongan utara. Banjir rob terjadi sejak tahun 2013. Lingkungan yang terkena banjir rob ini menjadi kumuh karena saking lamanya daerah warga digenang banjir rob. Banyak warga yang mengeluhkan banjir rob ini. Sebagian warga sudah dibantu pemerintah dalam hal peninggian rumah. Sebagian lagi ada yang berswasembada meninggikan rumahnya sendiri. Ada juga yang masih terkatung-katung menunggu pemerintah agar memberikan bantuan untuk meninggikan rumah.

Dari dua permasalahan di atas, Banjir rob adalah masalah terparah di kota Pekalongan. Ada beberapa cara yang sudah dilakukan pemerintah dalam penanggulangan banjir rob. Diantaranya adalah meninggikan jalan utama dan jalan di dalam gang-gang yang terkena rob. Walaupun pemerintah sudah berusaha maksimal menangani masalah ini, ada beberapa warga yang belum puas dengan apa yang diberikan pemerintah dan memberikan solusi bagaimana agar banjir rob ini bisa teratasi. Solusi ini penulis rangkum dari berbagai sumber dengan harapan segera dilaksanakan sesegera mungkin mengingat akibat dari bencana ini tidak hanya berupa materi tetapi juga mental. Berikut hal-hal yang diinginkan oleh warga yang terkena banjir rob.
 Pohon kelapa yang tidak lagi tumbuh dan berbuah karena tanahnya tergenang banjir rob.

1. Membuat Tanggul di Sepanjang Bibir Pantai Kota Pekalongan
Tanggul yang dimaksud di sini tidak menghalangi aliran sungai ke laut. Tanggul dibuat dengan cara sistem buka tutup di aliran bibir pantai seperti terusan Panama, sehingga tidak menghalangi keluar masuknya kapal ke sungai bagian dalam

2. Membuat Kincir Air seperti Negeri Belanda
Kabarnya, Pekalongan sudah mendatangkan ahli kincir air dari Belanda. Tapi kapan terealisanya ya. Mudah-mudahan segera terlaksana mengingat warga yang terkena bencana rob ingin hidup sedia kala.
 Ini dulunya sawah yang menghijau, sekarang menjadi danau.

Cocok untuk wahana permainan air.




3. Kawasan Rob Dijadikan Wisata Air
Sawah-sawah milik warga yang terkena banjir rob sebagian besar sudah tidak bisa ditanami karena tingginya permukaan air. Jika warga yang mempunyai sawah tersebut bisa memanfaatkan peluang banjir rob ini, pasti sawah-sawah yang sudah tidak bisa menghasilkan beras tersebut bisa dimanfaatkan dengan cara membuka permainan wahana air, misalnya diadakan kapal-kapal kecil. Pemerintah juga harus mendukung program ini agar warga setempat tidak menjual tananya dengan harga murah.
 Penampakan di depan rumah mertua, penuh dengan air.
 
4. Program Rumah Gadang
Salah satu sebab dari banjir adalah kurangnya daerah resapan air. Rumah-rumah di daerah kota Pekalongan sebagian besar lantainya menyatu dengan tanah, sehingga tanah daratan tertutup oleh rumah-rumah warga. Hal ini bisa mempengaruhi kondisi penampungan air di daratan kota Pekalongan. Bagaimana jika model rumah di kota Pekalongan diganti dengan model rumah gadang yang lantainya tidak menyentuh langsung dengan tanah. Program rumah gadang ini sebaiknya didukung pemerintah agar warga kota Pekalongan bersemangat melaksanakan program ini.  
   
5. Sanitasi Warga yang Terkena Rob tidak Disalurkan ke Sungai
Beberapa warga sudah menutup sanitasinya ke saluran sungai, tapi ada juga yang ngeyel tidak mau menutup sanitasi pembuangan airnya. Akibatnya air sungai yang permukaannya lebih tinggi dari daratan masuk ke daerah mukim warga melalui saluran sanitasi yang terbuka ke sungai. Dalam kasus ini sebaiknya tokoh masyarakat dibantu pemerintah turun tangan memberi masukan kepada warga yang ngeyel demi maslahat bersama.
     
Begitulah teman-teman, beberapa masalah di kota kelahiran saya yang sampai saat ini belum bisa tertangani sepenuhnya. Mudah-mudahan aspirasi dari warga Pekalongan didengar oleh pusat dan mendapat respon positif agar kota Pekalongan dan kota-kota yang lain semakin maju menuju 100 Smart City.

 ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


YUK IKUTAN LOMBA

  • kemenkominfoGregetan sama masalah di kota kamu? Kesel sama masalah tumpukan sampah, macet sepanjang hari, atau pelayanan publik yang ribet banget?
    -
    Ayo tuangkan uneg-uneg soal kota kamu sambil ngasih ide gimana teknologi bisa mengatasi semua masalah itu dalam Lomba Blog: Ini Kota Cerdasku.
    Periode lomba: 8-14 November 2017.
    -
    Ide paling inovatif akan mendapat hadiah menarik, dan yang tak kalah penting, bisa menjadi inspirasi bagi pemerintah daerah untuk memperbaiki kota kamu!
    -
    #Menuju100SmartCity 
 

Sabtu, 04 November 2017

#genlangitbiru : OPTIMALISASI PENGGUNAAN PERTAMAX UNTUK GENERASI LANGIT BIRU


Beberapa hari yang lalu saya mengikuti pelatihan Diklat Lanjut (Dikjut) pendidik PAUD se kota Pekalongan selama enam hari di Hotel Sahid Mandarin kota Pekalongan. Acara tersebut diadakan oleh Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (Himpaudi) kota Pekalongan dan dibiayai oleh Dinas Pendidikan kota Pekalongan. Acara tersebut sangat berkesan karena mendatangkan narasumber yang ahli dan sudah berpengalaman di bidangnya. 
Diklat Berjenjang guru PAUD untuk mempersiapkan Generasi Langit Biru. 
Generasi Langit Biru.

Ada satu narasumber yang saya kagumi karena beliau sangat piawai menyampaikan materi dan lembaga yang dikelolanya menjadikan anak-anak betah belajar di sekolah. Beliau adalah Dedy Andrianto. Beliau dikenal dengan panggilan kak Dedy. Satu hal yang menarik ketika mengisi acara Dikjut adalah ketika beliau melontarkan kalimat yang menurut saya harus menjadi perhatian guru-guru PAUD. Dia mengatakan bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengajak kerjasama dan menggantungkan harapannya kepada guru PAUD untuk mendidik anak-anak didiknya agar berkarakter jujur, karena hampir tiap hari KPK menemukan kasus korupsi. Beliau juga menyayangkan sistem pendidikan Indonesia yang mungkin dulunya tidak memasukkan nilai-nilai karakter sehingga menjadikan banyak orang yang tersangkut kasus korupsi di negeri ini.
Kita lihat betapa generasi yang buruk berawal dari pendidikan yang buruk, terutama pendidikan karakternya. Kapan kita bisa mempunyai Generasi Langit Biru. Apa yang harus kita lakukan agar anak-anak kita kelak menjadi generasi yang lebih baik dari generasi sebelumnya. Perlu kita ketahui bahwa akibat yang paling fatal dalam malpraktek medis adalah kematian dan pihak yang dirugikan hanya beberapa orang. Akan tetapi jika yang terjadi adalah malpraktek pendidikan, akibatnya sangat luas dan bisa menghancurkan sebuah negara. Maka dari itu langkah awal agar anak-anak kita kelak menjadi generasi langit biru adalah mengoptimalkan pendidikan karakter anak-anak kita di usia emas / golden age dengan didukung oleh lingkungan yang mendukung perkembangan anak.
 
Apa yang dimaksud dengan generasi langit biru
Langit biru adalah langit yang cerah tanpa mendung. Sedangkan generasi langit biru disebut sebagai generasi yang dapat diandalkan di masa depan, yang menjaga lingkungan sekitar dan bermanfaat bagi bangsa dan negara. Generasi langit biru adalah generasi masa kini yang sedang dipersiapkan agar kelak dapat meneruskan estafet cita-cita bangsa Indonesia menuju Indonesia yang bersih dari perbuatan amoral dan bersih lingkungan.
 Generasi yang kelak meneruskan cita-cita kita.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan Generasi Langit Biru
Ada dua faktor yang mempengaruhi perkembangan anak-anak, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal dipengaruhi oleh gen bawaan orang tua, misalnya bentuk tubuh, warna kulit, dan sifat. Sedangkan faktor lingkungan dipengaruhi oleh banyak hal, misalnya kondisi lingkungan sekitar, sosial, budaya, dan pembelajaran yang terpadu
Lingkungan yang bersih atau kotor dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak baik dari segi fisik maupun mental. Lingkungan yang bersih bisa membuat anak betah belajar dan bermain di luar ruangan. Lingkungan yang kotor bisa membuat anak stress dan cepat sakit. Lingkungan yang bersih ditandai dengan udara yang bebas polusi. Salah satu cara agar udara kita bebas dengan polusi adalah mengganti bahan bakar Premium dengan Pertamax.
 Lingkungan yang bersih dapat mendukung perkembangan Generasi Langit Biru
Saat ini Pertamina sebagai perusahaan penghasil bahan bakar sedang mencanangkan proyek Langit Biru Cilacap yang berada di Pertamina Refeneri Unit IV Cilacap Jawa Tengah. Hasil dari proyek ini nantinya diharapkan dapat mengurangi polusi di lingkungan kita dengan cara penggantian Premium menuju Pertamax. Penggantian ini bertujuan menciptakan lingkungan yang ramah anak yang kelak akan meneruskan estafet cita-cita bangsa menuju generasi langit biru.
 Pertamina, Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia
Selain lingkungan, faktor sosial dan budaya juga mempengaruhi tumbuh kembang generasi langit biru. Anak-anak yang terbiasa hidup di lingkungan yang kotor dengan didukung orang tua dan masyarakat sekitar yang tidak ada budaya menjaga kebersihan, maka anak-anak mereka juga akan menyerap apa yang diajarkan oleh lingkungan sosial dan budaya mereka. Maka sebagai orang tua sebagai orang yang paling dekat dengan anak-anak, usahakan selalu membudayakan hidup bersih dan menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan, agar generasi mereka kelak menjadi generasi yang gemar akan kebersihan.
 Belajar tidak melulu teori di dalam kelas.
 Belajar bisa juga di alam sekitar agar generasi kita kelak menjadi generasi langit biru.
 Anak akan betah belajar berlama-lama di luar ruangan jika udaranya bersih.
Pembelajaran yang terpadu juga bisa mempengaruhi tumbuh kembang anak yang kelak akan menjadi generasi langit biru. Budaya hidup di lingkungan yang bersih bukan hanya berupa teori di dalam kelas, melainkan juga dipraktekkan kepada anak sejak kecil. Anak-anak dibiasakan menanam pohon dengan cara berkebun bersama teman-temannya. Anak-anak juga dikenalkan nama-nama dan manfaat bahan bakar dengan melihat secara langsung di bawa ke dalam kelas sehingga mereka selalu terkenang dan kelak menjadi generasi yang cinta lingkungannya dan menjadi generasi yang bisa diandalkan. Anak-anak juga diajarkan bagaimana agar kekayaan alam bangsanya tidak dikeruk oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Mengapa harus Pertamax?
Generasi langit biru adalah generasi yang cinta lingkungannya dan berusaha agar lingkungannya tidak terlalu terkontaminasi dengan polusi. Bagaimana agar udara di sekitar kita tidak terlalu banyak polusi? Salah satunya mengganti bahan bakar Premium dengan Pertamax. Ada beberapa kelebihan apabila kita menggunakan Pertmax. Diantaranya adalah:
1. Pertamax lebih sulit terbakar di dalam mesin motor dibanding Premium, sehingga Pertamax membuat pemakaian lebih irit dibanding Premium.  
2. Emisi gas buangnya bagus, bebas timbal dan ramah lingkungan.  
3.Pertamax lebih berkualitas disbanding Premium. Mesin motor yang menggunakan Petamax lebih enteng dibanding Premium
4. Hemat Biaya.  
5. Pertamax memiliki ketahanan bahan bakar terhadap kompresi. 
6. Motor lebih awet dengan menggunakan Pertamax.
 
Dari kelebihan-kelebihan di atas, dapat disimpulkan bahwa Pertamax adalah bahan bakar yang ramah lingkungan, maka dari itu alangkah baiknya jika mulai sekarang kita beralih ke Pertamax. Dengan Pertamax ini mudah-mudahan kelak mendukung generasi langit biru, generasi yang bisa membanggakan bangsanya karena lingkungan sekitarnya bersih, dan generasi yang memanfaatkan sumber daya alam yang berkualitas agar tidak direbut oleh bangsa lain.






#Pertamina
#PertaminaChallenge
#GenLangitBiru
#BlogdanVlogCompetition
#LangitBiru

TEKS PIDATO ISRA' MI'RAJ

  اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَۃُﷲِ وَبَرَكَاتُهُ إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ ...