Jumat, 24 Februari 2017

Visit Tidore Island – Beberapa Hal yang Harus Kamu Ketahui Tentang Tidore

Sore-sore, suasana mendung di Pekalongan membuat saya betah berlama-lama di tempat tidur. Ditambah hari ini kerja libur. Kalau sudah di tempat tidur kerjaannya ya buka Instagram scroll atas, scroll bawah. Jari telunjuk saya menyentuh search dan mengetik #tidore. Teman-teman blogger mengabari ada lomba tentang Tidore. Hadiahnya bikin ngiler. Jalan-jalan ke Tidore gratis. Saya cari info tentang Tidore dari hastag tadi.
Ada satu foto yang menarik perhatian saya di hastag Tidore, milik Archistudent69. Saya hubungi dia lewat komentar. Ijin copas foto-fotonya, alhamdulillah dia mengijinkan. Sempat bingung mau bahas tentang apa. Mau bahas makanan rasanya kurang menarik karena saya sendiri jarang kulineran di tempat tinggal saya, Pekalongan. Paling-paling jajan orang jualan keliling sejenis kue basah berbahan jagung, singkong, beras ketan dan beras biasa. Di akun milik Archistudent69 ada foto tentang jajan keliling, tapi hanya satu dan itu pun berhastag “kotamanado”. Jenis jajannya tidak jauh beda dengan kota Pekalongan. Akhirnya saya putuskan membahas tentang pemandangan alam Tidore.

Kukis lampu2/pelita, onde2 pulo+unti kelapa, onde2 unti kacang ijo+wijen, kuu pink, tahu isi tuna, panada sayur, lapis legit, lapis Jakarta.

Foto pertama yang saya lihat di #tidore adalah foto seorang cowok berlatar belakang awan berserakan, lautan lepas, bibir pantai dan gunung Kie Matubu. Suka sama pemandangannya. Gunungnya dekat sekali dengan pantai. Konon katanya gunung Kie Matubu adalah gunung berapi tua dengan ketinggian 1730 meter di atas permukaan laut. Di Tidore ada pantai terkenal lho, namanya Dufa-Dufa. Pantai tersebut terletak 2 Km dari Sorasio. Sorasio sendiri berada di sebelah timur gunung Kie Matubu jika dilihat dari Google map.


Itu yang di belakang si cowok bibir pantai Dufa-Dufa yang terkenal di Tidore kali ya

Gunung Kie Matubu ini cocok banget buat para pecinta alam, peneliti,  fotografer dan blogger seperti saya. Foto-foto Gunung Kie Matabu dengan dikelilingi lautan tetap indah walaupun diambil dari berbagai sisi. Dulu sebelum ada media sosial saya mengenal Tidore dari pelajaran SD tentang kerajaan Islamnya. Sekarang dengan adanya berbagai media sosial, Tidore muncul seperti bunga yang merekah. Foto-fotonya bertebaran di Instagram, Twitter, Blog, Facebook dan media sosial lainnya. Pemandangan alam Tidore begitu eksotik. Tuhan begitu agungnya melukiskan Tidore.

Keren bangetttt!!!

Gunung Gamalama Kelurahan Seli.

Pemandangan gunung Kie Matubu tidak hanya bisa dilihat dari daratan dan udara tetapi juga dari lautan. Dibandingkan dengan gunung Slamet yang dekat dengan daerah saya, gunung Slamet hanya bisa dinikmati pemandangannya lewat daratan dan udara. Posisinya cukup jauh dari pantai sehingga untuk mengambil fotonya harus berada di kampung dekat gunung Slamet.

Gunung Kie Matubu jika dilihat dari pantai

Penampakan Pulau Tidore dari google map dizoom

Saya dulu mengira kalau pulau-pulau kecil Indonesia di daerah lain pembangunan daerahnya belum maju. Misalnya jalan belum diaspal. Ternyata saya salah besar. Foto berikut membuktikan kalau Tidore tidak kalah dengan pulau Jawa dan tentunya bebas macet. Jalannya sepi dan bisa buat tidur ramai-ramai. Pulau Tidore yang masih didominasi oleh tumbuhan hijau menambah kesan udara di jalan raya bebas polusi.
 Jalannya sudah halus dan beraspal

Satu lagi foto milik archistudent69 yang membuat saya jatuh cinta adalah hutan Mangrove. Wisata bahari hutan mangrove ini berada di dekat pulau Tidore tepatnya di Guraping. Kawasan hutan mangrove ini mengingatkan saya dengan kawasan pengembangan mangrove di daerah Panjang, Pekalongan. Lokasinya dekat dengan pantai mengingat pohon mangrove cocok untuk wilayah pantai. Hutan mangrove Guraping sudah tumbuh dengan lebat. Berbeda dengan hutan mangrove Pekalongan yang masih dalam tahap pengembangan. Kawasan hutan mangrove guraping dijadikan untuk tempat wisata, kafe dan tentunya tempat untuk foto-foto. Mudah-mudahan ke depannya wisata hutan mangrove Pekalongan juga meniru wisata hutan mangrove Guraping di Tidore.


Hutan mangrove Guraping yang sudah lebat.

Ada kafe di dalam hutan mangrove Guraping.


Hutan mangrove Guraping tampak asri dan bikin betah.


Kalau yang ini di Pekalongan, pohon mangrovenya masih balita. :D


Ini juga di Pekalongan. Beda banget yah dengan di Guraping Tidore.

Jika teman-teman ingin tahu lebih banyak tentang Tidore, bisa kunjungi ke instagramnya terlebih dahulu di Visit Tidore Island. Disana kita bisa tanya-tanya dulu tentang Tidore, syukur-syukur datang langsung ke Tidore dan share pengalaman kita tentang Tidore agar dunia tahu keindahan, budaya dan kulinernya. Hehe...

Video Tidore. Indah Sekaleeeee.


Artikel ini diikutsertakan lomba Visit Tidore Island.

4 komentar:

  1. Wah pengen sekali berkunjung ke Tidore. Penasaran dengan Kota yang kaya akan rempah rempah yang banyak diperebutkan bangsa bangsa Eropa karena karena nilai jualnya yang sangat tinggi. Selain itu juga banyak pantai pantainya yang keren sekali ^_^

    BalasHapus
  2. ganbatte, smoga menang yaa Njuuuu...top laaah

    BalasHapus

TEKS PIDATO ISRA' MI'RAJ

  اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَۃُﷲِ وَبَرَكَاتُهُ إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ ...