Sore-sore, suasana mendung di Pekalongan membuat saya
betah berlama-lama di tempat tidur. Ditambah hari ini kerja libur. Kalau sudah
di tempat tidur kerjaannya ya buka Instagram scroll atas, scroll bawah. Jari
telunjuk saya menyentuh search dan mengetik #tidore. Teman-teman blogger mengabari
ada lomba tentang Tidore. Hadiahnya bikin ngiler. Jalan-jalan ke Tidore gratis.
Saya cari info tentang Tidore dari hastag tadi.
Ada satu foto yang menarik perhatian saya di hastag
Tidore, milik Archistudent69. Saya hubungi dia lewat komentar. Ijin copas
foto-fotonya, alhamdulillah dia mengijinkan. Sempat bingung mau bahas tentang
apa. Mau bahas makanan rasanya kurang menarik karena saya sendiri jarang
kulineran di tempat tinggal saya, Pekalongan. Paling-paling jajan orang jualan
keliling sejenis kue basah berbahan jagung, singkong, beras ketan dan beras
biasa. Di akun milik Archistudent69 ada foto tentang jajan keliling, tapi hanya
satu dan itu pun berhastag “kotamanado”. Jenis jajannya tidak jauh beda dengan
kota Pekalongan. Akhirnya saya putuskan membahas tentang pemandangan alam
Tidore.
Kukis lampu2/pelita,
onde2 pulo+unti kelapa, onde2 unti kacang ijo+wijen, kuu pink, tahu isi tuna,
panada sayur, lapis legit, lapis Jakarta.
Foto pertama yang saya lihat di #tidore adalah foto
seorang cowok berlatar belakang awan berserakan, lautan lepas, bibir pantai dan
gunung Kie Matubu. Suka sama pemandangannya. Gunungnya dekat sekali dengan
pantai. Konon katanya gunung Kie Matubu adalah gunung berapi tua dengan
ketinggian 1730
meter di atas permukaan laut. Di Tidore ada pantai terkenal lho, namanya Dufa-Dufa.
Pantai tersebut terletak 2 Km dari Sorasio. Sorasio sendiri berada di sebelah
timur gunung Kie Matubu jika dilihat dari Google map.
Itu yang
di belakang si cowok bibir pantai Dufa-Dufa
yang terkenal di Tidore kali ya
Gunung Kie
Matubu ini cocok banget buat para pecinta alam, peneliti, fotografer dan blogger seperti saya.
Foto-foto Gunung Kie Matabu dengan dikelilingi lautan tetap indah walaupun
diambil dari berbagai sisi. Dulu sebelum ada media sosial saya mengenal Tidore
dari pelajaran SD tentang kerajaan Islamnya. Sekarang dengan adanya berbagai
media sosial, Tidore muncul seperti bunga yang merekah. Foto-fotonya bertebaran
di Instagram, Twitter, Blog, Facebook dan media sosial lainnya. Pemandangan
alam Tidore begitu eksotik. Tuhan begitu agungnya melukiskan Tidore.
Keren bangetttt!!!
Gunung Gamalama Kelurahan Seli.
Pemandangan
gunung Kie Matubu tidak hanya bisa dilihat dari daratan dan udara tetapi juga
dari lautan. Dibandingkan dengan gunung Slamet yang dekat dengan daerah saya,
gunung Slamet hanya bisa dinikmati pemandangannya lewat daratan dan udara. Posisinya
cukup jauh dari pantai sehingga untuk mengambil fotonya harus berada di kampung
dekat gunung Slamet.
Gunung Kie Matubu jika dilihat dari pantai
Penampakan
Pulau Tidore dari google map dizoom
Saya dulu mengira kalau
pulau-pulau kecil Indonesia di daerah lain pembangunan daerahnya belum maju.
Misalnya jalan belum diaspal. Ternyata saya salah besar. Foto berikut
membuktikan kalau Tidore tidak kalah dengan pulau Jawa dan tentunya bebas
macet. Jalannya sepi dan bisa buat tidur ramai-ramai. Pulau Tidore yang masih
didominasi oleh tumbuhan hijau menambah kesan udara di jalan raya bebas polusi.
Satu lagi foto milik archistudent69 yang membuat saya
jatuh cinta adalah hutan Mangrove. Wisata bahari hutan mangrove ini berada di dekat pulau Tidore tepatnya di Guraping. Kawasan hutan mangrove ini mengingatkan saya dengan kawasan pengembangan mangrove di daerah Panjang, Pekalongan. Lokasinya dekat dengan pantai mengingat pohon mangrove cocok untuk wilayah pantai. Hutan mangrove Guraping sudah tumbuh dengan lebat. Berbeda dengan hutan mangrove Pekalongan yang masih dalam tahap pengembangan. Kawasan hutan mangrove guraping dijadikan untuk tempat wisata, kafe dan tentunya tempat untuk foto-foto. Mudah-mudahan ke depannya wisata hutan mangrove Pekalongan juga meniru wisata hutan mangrove Guraping di Tidore.
Hutan mangrove Guraping yang sudah lebat.
Ada kafe di dalam hutan mangrove Guraping.
Hutan mangrove Guraping tampak asri dan bikin betah.
Kalau yang ini di Pekalongan, pohon mangrovenya masih balita. :D
Ini juga di Pekalongan. Beda banget yah dengan di Guraping Tidore.
Jika teman-teman ingin tahu lebih banyak tentang Tidore, bisa kunjungi ke instagramnya terlebih dahulu di Visit Tidore Island. Disana kita bisa tanya-tanya dulu tentang Tidore, syukur-syukur datang langsung ke Tidore dan share pengalaman kita tentang Tidore agar dunia tahu keindahan, budaya dan kulinernya. Hehe...
Video Tidore. Indah Sekaleeeee.
Artikel ini diikutsertakan lomba Visit Tidore Island.
Wah pengen sekali berkunjung ke Tidore. Penasaran dengan Kota yang kaya akan rempah rempah yang banyak diperebutkan bangsa bangsa Eropa karena karena nilai jualnya yang sangat tinggi. Selain itu juga banyak pantai pantainya yang keren sekali ^_^
BalasHapusiya saya juga penasaran seperti apa tidore
Hapusganbatte, smoga menang yaa Njuuuu...top laaah
BalasHapusOra menang buu
Hapus