KARYA
ILMIAH
PENDIDIK
PEKALONGAN ZONA ANTI HOAX
Karya
: Umi Khamdanah
KELOMPOK
BERMAIN KB SABILUL HIDAYAH SETONO
PEKALONGAN
2017
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ini.
Tidak lupa pula sholawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafaatnya di hari kiamat kelak.
Bagi penulis, penyusunan karya ilmiah yang berjudul “Kota
Pekalongan Zona Anti Hoax” ini merupakan suatu tantangan tersendiri. Kata
pepatah, “Tiada Gading yang Tak Retak”, maka begitu pula karya kecil ini yang
mungkin masih banyak kekurangan dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis.
Keberhasilan penyusunan karya ini tidak terlepas dari beberapa pihak yang telah
mengajak penulis berpartisipasi langsung ke lapangan dan tentunya dengan
bimbingan Allah SWT. Oleh karena itu
saya sampaikan banyak terima kasih kepada segenap pihak yang telah
berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian karya ilmiah ini, diantaranya
adalah:
1.
Keluarga
Besar Saya yang Telah Memberi Dukungan Baik Materi Maupun Moril
2.
Pemerintah
Kota Pekalongan
3.
Polres
Kota Pekalongan
4.
Komunitas-Komunitas
Kota Pekalongan, Khususnya Komunitas Blogger Pekalongan
5.
Dinas
Pendidikan Kota Pekalongan
6.
Ormas-Ormas
Kota Pekalongan
7.
Para
Wartawan Kota Pekalongan
8.
Teman-Teman
Guru Himpaudi Kota Pekalongan
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya ilmiah ini
masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, penulis
menerima kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhir kata, semoga karya
ilmiah ini menjadi ladang amal jariah dan bermanfaat untuk pembaca.
Pekalongan, 19
Oktober 2017
Umi Khamdanah
DAFTAR
ISI
Halaman Judul..............................................................................................................................
Kata Pengantar..............................................................................................................................
Daftar Isi.......................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................
A.
Latar
Belakang..................................................................................................................
B.
Rumusan
Masalah.............................................................................................................
C.
Tujuan
Penulisan Karya Ilmiah.........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................
A.
Pengertian
Berita Hoax.....................................................................................................
B.
Cara
mengidentifikasi hoax..............................................................................................
C.
Dampak
negatif hoax........................................................................................................
D.
Cara
mengedukasi siswa, keluarga, kolega, untuk memerangi hoax.................................
E.
Pekalongan
melawan Hoax (Pengalaman Pribadi tentang tindakan yang pernah dilakukan ketika
mendapati hoax)...............................................................................................................
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................
A.
Kesimpulan
......................................................................................................................
B.
Saran.................................................................................................................................
LAMPIRAN.................................................................................................................................
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Perkembangan
teknologi pada salah satu sisi mempunyai manfaat jika dikembangkan dengan Sumber
Daya Manusia (SDM) yang memadai, terutama teknologi informasi. Masyarakat dari
daerah terpencil bisa mengakses informasi dari daerah yang sudah maju tanpa
harus mendatangi lokasi. Di sisi lain teknologi informasi juga memberi dampak
negatif apabila dikelola oleh SDM yang tidak bertanggung jawab. Salah satu sisi
negatif dari kemajuan teknologi informasi adalah menyebarnya berita hoax.
Sebenarnya
berita hoax sudah ada sejak jaman dahulu kala. Namun dampaknya hanya berskala
regional. Di era digital ini, hampir setiap hari kita disuguhi berita hoax. Dampak
dari berita hoax ini tidak lagi merambah skala regional, namun bisa berdampak
ke taraf nasional dan internasional. Berita-berita hoax tidak lagi disebar
lewat mulut ke mulut. Berita tersebut disebar di dunia maya yang mana si
pengakses berita tidak hanya berasal dari dalam negeri, malainkan juga dari
luar negeri.
Berita
hoax tidak lagi dibuat oleh satu orang. Ada beberapa berita dibuat hiperbola
dan mengada-ada oleh beberapa orang yang teroganisir dan dijadikan bisnis oleh
orang-orang tertentu. Parahnya berita-berita tersebut kadang ditelan
mentah-mentah oleh masyarakat kita tanpa diperiksa dulu apakah berita tersebut
benar atau palsu. Bahkan karena seringnya kita diserang berita hoax, kita tidak
bisa membedakan mana berita yang benar dan mana berita yang salah. Padahal
sudah jelas-jelas dilarang di dalam UU No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana
cara mengidentifikasi berita hoax dan mengatasinya
2.
Apa
saja dampak negative berita hoax
C.
Tujuan
Penulisan Karya Ilmiah
Tujuan
penulisan karya ilmiah ini antara lain:
1.
Memberi
sumbangsih wawasan kepada pembaca bagaimana cara mengenali berita yang asli dan
palsu, cara penanggulangan berita hoax dan dampak negatif apabila menshare
berita hoax.
2.
Berbagi
pengalaman penulis tentang berpartisipasi mengikuti deklarasi anti hoax di
Pekalongan
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Berita Hoax
Sebelum
membahas lebih lanjut tentang berita hoax, akan lebih bagus jika kita mengerti
dulu pengertian dari istilah berita dan hoax. Menurut Wikipedia.org berita
adalah informasi baru atau informasi mengenai sesuatu yang sedang terjadi,
disajikan lewat bentuk cetak, siaran, internet atau dari mulut ke mulut kepada
orang ketiga atau orang banyak. Sedangkan hoax berasal dari bahasa Inggris yang
artinya berita bohong, palsu, kabar burung, tipuan, ketidakbenaran suatu
informasi. Definisi hoax menurut Wikipedia adalah sebuah pemberitaan palsu yang
bertujuan untuk menipu pembaca atau pendengarnya untuk mempercayai sesuatu
padahal sang pencipta berita palsu tersebut tahu bahwa berita tersebut palsu.
Berita
hoax sudah ada sejak jaman dahulu, namun seiring dengan kemajuan teknologi,
berita hoax intensitasnya lebih tinggi jaman sekarang. Dulu berita hoax dikenal
dengan sebutan berita burung. Berita burung dibawa oleh seseorang yang memang
sengaja menebarkan berita palsu kemudian disebarkan ke teman-temannya dengan
tujuan tertentu. Ada juga yang tidak sengaja membawa berita burung kepada orang
lain karena kurangnya pemahaman membawa berita asli.
B.
Cara
mengidentifikasi hoax
Ada beberapa cara mengantisipasi berita hoax baik di
media sosial, media cetak, siaran televisi maupun dari si pembawa berita hoax
yang berhadapan langsung di depan kita. Cara-cara ini pernah saya share di blog
pribadi saya (http://umikhamdanah.blogspot.co.id/2017/03/pekalongan-melawan-hoax.html) dan akan saya muat ulang di karya ilmiah ini beserta
penjabarannya. Berikut penjelasannya:
1.
Memeriksa
ulang judul berita
Berita hoax biasanya mempunyai judul yang provokatif,
hiperbola, kadang mengandung fitnah dan ujaran kebencian. Beberapa berita hoax
kadang membubuhkan tanda baca seru (!) di akhir kalimatnya. Judul berita hoax
juga ada yang tidak bisa dilogika dengan akal.
2.
Meneliti
alamat situs web
Alamat situs web kadang mengecoh pembaca karena
biasanya alamat situs web yang mengandung berita hoax tak segan-segan memberi
nama yang berbau agama. Untuk lebih waspada, periksa dulu isi keseluruhan dari
alamat situs tersebut dan bandingkan dengan ajaran aslinya lewat pemuka agama
dan ahli agama.
3.
Membedakan
fakta dan opini
Berita yang fakta biasanya teruji kebenaranya,
benar-benar terjadi, bersifat apa adanya, memiliki data yang akurat dan
bersifat objektif. Sedangkan berita hoax biasanya belum teruji kebenarannya,
berisi argumen, subjektif, sulit ditelusuri kebenarannya.
4.
Cermat
membaca korelasi foto dan caption yang provokatif
Penyebar berita hoax kadang tak segan-segan mengambil
foto dari sumber fakta, kemudian judulnya diganti dengan judul berita hoax. Ada
juga foto yang asli diedit sehingga gambar dari editan tersebut terlihat
seolah-olah nyata dan mendukung judul beritanya.
C.
Dampak
negatif hoax
Berikut
dampak negative berita hoax yang harus kita antisipasi agar tidak terjadi di
daerah kita:
1.
Berita
hoax dapat meresahkan masyarakat
Masyarakat
akan kebingungan jika sering diserang oleh berita hoax. Masyarakat malah akan
mengira benar terhadap berita hoax, sedangkan berita yang benar dianggap berita
palsu.
2.
Mencoreng
nama baik seseorang
3.
Mengganggu
stabilitas nasional
4.
Melalaikan
masyarakat
Perlu
diwaspadai jika masyarakat kita suatu saat lelah dan akhirnya lalai dengan
berita hoax karena terlalu seringnya kita dibanjiri dengan berita hoax. Kita
harus antisipasi jika ternyata berita hoax itu tiba-tiba terjadi nyata.
5.
Memecah
belah SARA
6.
Membuang-buang
waktu
Berita
hoax adalah pekerjaan yang membuang-buang waktu. Orang yang membuat berita hoax
adalah orang yang menyia-nyiakan hidupnya untuk hal yang tidak ada manfaatnya.
D.
Cara
mengedukasi siswa, keluarga, kolega, untuk memerangi hoax
Berikut
beberapa cara mengeduksi siswa, keluarga dan kolega untuk memerangi berita
hoax:
1.
Membentuk
komunitas anti hoax
Pembentukan komunitas ini biasanya dimulai dari orang-orang
yang peduli melawan hoax. Akan lebih bagus jika didukung oleh
komunitas-komunitas di daerah terdekat, ormas, aparat pemerintah dari tingkat
atas hingga kelurahan, RW, RT, komite sekolah, dan polisi.
2.
Tidak
membagikan atau menshare berita kepada orang lain tanpa mengecek kebenaran
Sebuah berita harus dicek kebenarannya dan harus diuji
apakah berita itu bersumber dari orang yang terpercaya atau dari sumber yang
abal-abal. Dalam sejarah Islam ketika
sebuah hadits dicek apakah bersumber dari perawi yang terpercaya atau perawi
yang asal-asalan, maka hadis yang diterima adalah hadis yang berasal dari perawi
yang mempunyai kredibilitas tinggi. Begitu pula dengan berita hoax, jika
sumbernya kurang shahih, maka kita dilarang menshare berita tersebut. Dalam
surat Al Hujurat ayat 6 disebutkan bahwa:
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang
kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar
kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya
yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”.
3.
Jika
menemukan berita hoax, langsung melaporkan kepada aparat kepolisian
Aparat kepolisian sering diajak kerjasama memerangi
berita hoax. Sehingga ketika kita menemui berita hoax, coba dilaporkan ke
kepolisian terdekat misalnya dengan menggunakan hastag atau mention media sosial
polisi yang khusus menangani berita hoax. Dengan cara seperti itu, berita hoax
segera diatasi oleh pihak terkait.
4.
Menshare
kebenaran berita hoax yang disertai statemen pihak yang dirugikan dan logo dari
kepolisian
Biasanya setelah berita tersebut ketahuan hoax atau
tidak oleh polisi atau pihak yang dirugikan. Maka sebagai partisipan peduli
hoax, kita harus menshare berita yang sudah diberi statemen kebenaran oleh
polisi atau pihak yang dirugikan. Dengan cara seperti itu berita hoax dapat
ditanggulangi secara langsung.
5.
Langsung
meluruskan berita hoax pada hari itu juga tanpa mengulur waktu
Berita hoax yang tersebar di media social biasanya
lebih cepat menyebar dalam hitungan menit. Jika kita menemui kasus tersebut,
kita harus cepat-cepat meluruskan dan menshare kebenaran berita pada hari itu
juga, karena dikhawatirkan beritanya menyebar cepat hingga ranah nasional dan
internasional.
E.
Pekalongan
Melawan Hoax (Pengalaman Pribadi tentang tindakan yang pernah dilakukan ketika
mendapati hoax)
Berita hoax pernah menimpa Pekalongan pada bulan
Februari 2017 yang lalu. Berita tersebut menimpa Universitas Pekalongan
(Unikal). Kasusnya adalah beredarnya poster membaca puisi yang diganti judul
dengan pernyataan gerakan PKI di Unikal. Pemerintah Kota (pemkot) Pekalongan
tidak tinggal diam dan segera mengumpulkan beberapa ormas, komunitas, komite
sekolah kota Pekalongan, mahasiswa, polisi dan aparat pemerintah yang lain.
Pemkot Pekalongan dengan dibantu masyarakat segera
meluruskan berita tersebut karena berita tersebut terlanjur beredar ke luar
kota. Pemkot Pekalongan tidak tanggung-tanggung menangani kasus tersebut,
beberapa bulan kemudian Pemkot Pekalongan mengajak masyarakat membentuk
komunitas anti hoax. Kebetulan penulis adalah salah satu anggota komunitas
Blogger Pekalongan yang juga mengikuti beberapa rangkaian acara pertemuan
sosialisasi pelurusan berita hoax tersebut hingga pembentukan komunitas anti
hoax. Sekarang Pekalongan mempunyai komunitas anti hoax yang disebut dengan
ARAH Pekalongan. ARAH singkatan dari Aliansi Rakyat Anti Hoax. ARAH Pekalongan
dideklarasikan di Stadion Hoegeng bertepatan dengan hari Kartini pada tanggal
21 April 2017.
Pemkot Pekalongan
bekerjasama dengan polisi, ormas, komunitas dan tokoh masyarakat membahas penanganan berita hoax.
bekerjasama dengan polisi, ormas, komunitas dan tokoh masyarakat membahas penanganan berita hoax.
Deklarasi melawan hoax di kota Pekalongan.
Peluncuran website anti berita hoax
sumber foto : umikhamdanah.blogspot.co.id
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
penjelasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
Berita
hoax adalah berita yang tidak boleh dipandang sebelah mata
2.
Berita
hoax harus segera diluruskan sebelum menyebar
3.
Perlu
kerjasama berbagai lini masyarakat untuk menumpas berita hoax
Tidak ada komentar:
Posting Komentar