Selasa, 24 Januari 2017

SUKA DUKA MENJADI PENGELOLA TBM AKU SUKA SETONO PEKALONGAN



Lulus SMA dulu saya sering bolak-balik ke perpustakaan kota Pekalongan, sekarang namanya Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (KPAD) Pekalongan. Saya dulu kurang mengerti apakah dulu namanya juga KPAD, yang saya tahu waktu itu saya pergi ke perpustakaan Pekalongan. Dulu saya merasa takut sekali ketinggalan info, takut tidak berpengetahuan gara-gara lulus SMA tidak langsung kuliah. Segala macam buku saya baca. Baik itu fiksi maupun pengetahuan umum yang kadang saya tidak memahaminya.
Saya tidak menyangka jika nantinya menjadi pengelola Taman Baca Masyarakat (TBM) bersama dengan keluarga di RW saya. Saya dulu pernah bercita-cita mempunyai perpustakaan pribadi. Mengoleksi buku dan dipajang di ruang khusus. Tapi dulu saya hanya bisa bermimpi karena harga buku bagi saya waktu itu harganya mahal. Gaji saya sebagai penjahit hanya bisa menutup kebutuhan sehari-hari.
 Ada sebuah kebanggaan tersendiri ketika rumah kami dulu ditunjuk untuk ditempati TBM. Waktu itu kami diberi satu lemari untuk rak buku, plang/papan nama Taman Baca Aku Suka dan beberapa buku dari kelurahan Setono Pekalongan. Kami sekeluarga adalah pembaca pertama buku-buku itu ketika dikeluarkan dari kardus. Ada sepuluh ruangan di lemari tersebut dan buku-buku dari kelurahan hanya bisa mengisi satu ruangan lemari. Sekarang alhamdulillah lima ruangan sudah terisi buku.
Buku di TBM kami masih acak-acakan dari segi penyusunan katalognya karena kami sadar bahwa kami bukan lulusan S1 ilmu pustaka. Walaupun kami masih banyak kekurangan dalam kualitas SDM , kami tidak segan-segan belajar dengan yang lain baik secara langsung bertatap muka maupun lewat media internet. Bukunya juga kurang banyak, akan tetapi kami menambah beberapa buku setiap bulannya dari gaji kami. Kami belum bekerjasama dengan pihak lain untuk menambah buku.
Menjadi pengelola Taman Baca Masyarakat (TBM) adalah profesi yang bisa dibilang lebih menantang dibanding pengelola perpustakaan sekolah. Kalau di perpustakaan sekolah sudah pasti sasaran yang dibidik adalah anak-anak sekolah dan guru. Sangat mudah sekali mengajak siswa dan guru untuk memanfaatkan perpustakaan sekolah. Sasaran TBM adalah masyarakat sekitar yang mempunyai beragam latar belakang baik itu umur, pekerjaan, kebudayaan dan lain sebagainya. Tidak mudah mengajak mereka untuk datang ke TBM. Sebagian besar yang datang ke TBM kami adalah anak-anak sekolah.
Tidak sulit mengajak anak-anak untuk datang ke TBM kami. Saya sering promosi ke anak-anak di SDI Setono 01 dan TPQ Sabilul Hidayah Setono  jika ada buku bagus atau buku baru. Kebetulan di rumah saya juga ditempati Telecenter RW, sehingga orang-orang yang datang ke Telecenter melihat buku-buku di rak dan membaca buku ketika menunggu giliran komputer yang sedang dipakai.
Menjadi pengelola TBM lebih banyak sukanya dibanding dukanya, karena di TBM inilah kami bisa memberi kemanfaatan kepada orang lain. Baik dari segi materi maupun non materi. Dukanya paling-paling ngoprak-ngoprak masyarakat sekitar untuk mampir ke TBM kami dan mengingatkan anak-anak ketika telat mengembalikan buku. Kami kadang harus mendatangi rumahnya untuk segera mengembalikan buku. Mereka yang meminjam kebanyakan adalah anak perempuan, sedangkan anak laki-laki lebih menyukai dan memanfaatkan Telecenter RW. Duka yang lainnya adalah ketika kami mengajak pemuda sekitar untuk bergabung dengan kami. Kemarin kami sudah mencoba membentuk struktur organisasi dan kami mengundang pemuda sekitar. Dari 10 undangan, yang hadir hanya 2 orang.
Saat ini kami sedang berusaha menambah kegiatan di TBM Aku suka. Kami ingin meniru TBM yang sudah juara di kancah jambore perpustakaan Pekalongan, yaitu perpustakaan Flamboyan Sapuro. Ada satu kegiatan yang sudah berjalan di TBM kami, yaitu pembuatan majalah dinding setiap sebulan sekali. Majalah dinding ini berisi karya anak-anak di daerah kami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TEKS PIDATO ISRA' MI'RAJ

  اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَۃُﷲِ وَبَرَكَاتُهُ إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ ...